Senin, 24 Oktober 2016

Paniai : Misteri 3 Orang Bersaudara Mati Ditempat dan 1 Masih Kritis

Satu Malam 3 Bersaudara Adik Kaka Meninggal Dunia, satu masih kritis Foto: Dok/KM
Paniai, (KM)--- Kematian misteri meimpa anak kandung dari keluarga Pendeta Marten Nawipa, S. Pak,  terjadi pada 10 oktober 2016, keempat anak korban yakni, Sipora Anggelina Nawipa 17Th,  Melan Goldanesi Nawipa 11 Thn, Grace Dupiana Nawipa, 10 Thn,  dan Novaida Sara Nawipa, anak 8 Tahun. 

Keterangan tertulis yang terima pada awak media ini, rabu (20/10/2016),  tiga bersaudara adik kaka meninggal di dalam satu hari dan satu orang masih kritis, kejadian misterius itu, terjadi Dinubutu kampung distrik Aradide kabupaten Paniai Papua.

Menurut bapak pendeta Marten ayah dari 4 anak bersaudara menjelaskan, pada hari selasa sore saya pulang dari kantor ke rumah saya di Enarotali, seperti biasanya setelah makan kami 4 orang yang dirumah itu,  ke kamar masing- masing untuk tidur.

Kemudian saya sendiri ke kamar saya untuk beristerahat/tidur, lalu tiba-tiba ada dua orang berdiri didepan saya  dalam alam roh saya melihat itu  mulai cekik  leher saya dan menutup mata saya.

“Setelah itu  saya terkejut berdiri kemudian dua orang tiba-tiba menghilang dari hadapan saya karena saya sebut darah Yesus dan Nama Yesus Lantas saya sadar Kembali Pikiran Saya. Hal itu terjadi berulang  tiga kali malam itu.” ungkap pendeta.

Untuk lampu di rumah, pada pukul 2.00 Wit dini hari saya bangun lampu saya padam karena kehabisan BBM, Pada pukul   05.30 Wit  pagi hari saya bangun menyiapkan diri untuk pergi ke Enarotali, pada Pukul  06.30 Wit  Pagi hari  ada  dengar suara di telinga saya dari anak-anak.

Pada pukul 06.30 Wit pagi hari lekas saya naik kamar  melihat ada mayat melintang di tempat tidur kemudian saya berteriak keras dengan nada tangisan dan ratap sehingga banyak orang datang melihat dan menyaksikan  atas kejadian yang terjadi itu.

"Saat itu segera saja, saya pergi ke Kem Perusahaan PT. Moderen untuk menyampaikan  dan memohon dengan sangat untuk mereka harus kembalikan roh dari anak-anak korban yang dikuras darahnya melalui Stroom Udara/Hipnotis," tutur Marthen.


Pendeta Marten juga menjelaskan, tentang 4 anaknya, Sipora Anggelina Nawipa, sebagai anak  OUMAU, yang Lahir Tanggal 19 September 2001 Jenis Kelamin Perempuan, Tempat Lahir  di Manataidagi, Kebo, sampai meninggal  Ia sudah di Kelas III SMP Negeri 1 Aradide 

Melan Goldanesi Nawipa, sebagai anak MAGAWAU, yang Lahir Tanggal 19 September 2005 di Kebo, Manataidagi, Ia dikelas VI  SD INPRES Komopa kedua anak diatas ini sedang siap diri mengikuti Ujian Nasional pada Tahun ajaran 2016/2017 lalu  sedang dirawat dirumah Sakit Umum Madi- Enarotali.

Grace Dupiana Nawipa, sebagai anak MABIWAU KE I, yang lahir Pada Tanggal 1 Desember 2006  di Manataidagi, Kebo, anak Nomor ketiga dari keluarga Yang sama. Ia SD INPRES Komopa  Kelas IV.

Novaida Sara Nawipa, sebagai Anak MABIWAU KE II, Yang Lahir  di Dinutuaida, tanggal 06 Nopember 2008, Jenis Kelamin Perempuan nomor urut 4.  Ia  Kelas II SD INPRES Komopa  meninggal di kamar


Pewarta:  Redaksi KM/39
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar