Rabu, 26 Oktober 2016

Masyarakat Paniai Tutup Kantor Bupati Dan DPRD Hingga Bupati Hadir

Solidaritas Masyarakat Paniai Meletakan Simbol tiga Peti Jenazah didepan halaman Kantor DPRD Kabupaten Paniai, 26/10/2016, (Foto: Hendrikus Y/KM)
Paniai, (KM)--- Solidaritas masyarakat paniai yang peduli dengan kemanusian kembali gelar aksi damai dikantor Dewan Perwakilan Daerah  (DPRD) Paniai, untuk menuntut pihak pelaku pembunuhan Misterius 23 orang yang sudah korban segera ungkap pelakunya. sehingga Kantor Bupati dan DPRD Paniai di Tutup  sampai Bupati Hadir.

Aksi  damai tersebut, mulai sekitar 11 29, Wit masa aksi membawah spanduk dengan tulisan" Selamatkan yang tersisa dan menuntut keadilan secara hukum internasional, tertulis dalam spanduk. dan masa membawa tiga peti jenasa sebagai simbol pembunuhan misterius yang terjadi di paniai, rabu (26/10/201). di depan halaman kantor DPRD Kabupaten Paniai.

Kordinator lapangan (korlap),  Anton Gobai,  dalam orasinya, mengatakan kami kembali aksi damai di Kantor DPRD disini atas tidak hadirnya semua pimpinan pejabat Bupati Paniai Hengki Kayame dan Ketua DPRD dan Pejabat lainnya belum ada di Paniai.

(Baca Ini: Ratusan Masyarakat Paniai Demo Kemanusian, Pajabat Paniai  Tidak Ada)

Kata Anton,  kemarin tanggal 24 hari senin (24/10/2016) kami melakukan demo damai tapi pejabat paniai  satu pun tidak ada maka sekarang kami menuntut untuk segera hadir Bupati, Ketua DPRD, Kapores, dan Dandim, mereka harus hadir untuk menyelesaikan kasus pembunuhan Misterius yang sudah di korbankan puluhan orang tersebut.
“Jadi kami minta pejabat paniai segera menerima aspirasi kami, kami juga minta pelaku kejahatan pembunuhan terhadap anak-anak mudah yang harus di ungkap siapa pelaku sebenarnya.” tegas anton dalam orasinya.

Habel Nawipa, sebagai penanggung jawab aksi, dia menegaskan dalam orasinya mengapa Negara Indonesia memiliki Negara Hukum dan UUD tapi tidak pernah mengaku pelaku pembunuhan dan tidak bertanggung jawab terhadap korban berjatuhan secara misteri ini, seharusnya negara mengatur rakyatnya sendiri.

"Pada hal yang korban adalah anak bangsa begitu biarkan korban  seperti anak ayam, mati di lumbung padi. Indonesia tidak mampu atasi  masalah kemanusian, berarti Negara biarkan orang papua mati kaya binatan diatas tanahnya sendiri,"beber Habel dalam orasinya.

 (Baca ini: Paniai :  Misteri 3 Orang Bersaudara  Mati Ditempat dan 1 Masih Kritis)

“Menurut dia,  jika Indonesia tidak mampu mengatasi persoalan pelanggaran ham  di Paniai dari akarnya maka bebaskan kami  untuk  Papua lepas  dari  Indonesia, dan  segera kembalikan penentuan nasipnya kepada rakyat papua,”tegasnya.

Lanjut Nawipa, saya perintakan masa aksinya segera di tutup Kantor Bupati dan kantor DPRD. sampai Bupati,  DPR, Kapores Paniai dan Dandim semua hadir, lalu kami akan buka. Kami juga akan lanjutkan aksi lagi  minggu depan tempat  di kantor  di DPRD Madii.

“Masa aksi juga tutup  mati  kantor bupati dan kantor DPRD Paniai, masa aksi juga menuntut aktivitas  kedua kantor ini, jangan digunakan, sampai bupati dan ketua DPRD hadir baru buka kembali,”pungkasnya

Kesempatan itu juga perwakilan anggota koramil Komopa, Yusak Kadepa, juga meminta kepada pimpinan bupati paniai DPRD, Kapolres, dan Dandim, segera hadir untuk mengikapi persoalan ini dengan serius.

(Baca ini: Kronologis Versi Keluarga, 4 Bersaudara 3 Minggal Dunia 1 Masih Kritis di Paniai)

“Kami bicara  karena  pentinnya kemanusian, bukan penting Economi Sosial dan Pembangunan, justru semua pimpinan harap segera hadir, kami selesai masalah pembunuhan ini bisa jalankan semua pembagunan dan perkerjaan lain, maka sebelum hadir semua pimpinan, kami tutup kantor DPRD dan Kantor Bupati.


Pewarta: Hendrikus Tobai
Editor : Andy O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar